Cerita ini di ambil dari kisah nyata seorang mahasiswa dengan latar belakang akhir bulan. Alangkah baiknya sebelum masuk ke inti pembicaraan kita mulai dulu basa-basinya.
Awal bulan adalah masa dimana seorang mahasiswa merayakan kejayaannya, makan apa saja, dengan apa saja, serta bisa hangout kemana saja, tentunya cerita ini hanya bisa terjadi di awal bulan. Insting liar yang tentunya ingin mencoba hal-hal baru serta mencoba banyak hal adalah impian sebagian besar mahasiswa, misalnya makan makanan yg enak di toko baru yang harga makanannya masih saja misteri dan baru di ketahui setelah makan itu selesai. Mau itu shock ataupun kaget atau bahkan bahagia dengan harga yg harus dibayarkan, kembali lagi pada keberuntungan si mahasiswa itu. Bukan saja hanya tempat makan, insting yang masih saja liar untuk mengunjungi tempat tempat baru masih juga menjadi trend mahasiswa kekinian, mungkin istilah sekarang "My Trip My Adventure" gitu kali maksudnya Hahahaha. Intinya hal seperti ini hanya bisa dilakukan pada awal masa kejayaan di awal bulan namanya juga mahasiswa. Ciri-ciri awal bulan biasanya berlangsung sekitar sepuluh hari, ya lebih kurang dari tanggal 1 s/d 10 lah.
10 hari telah berakhir, tepatnya setelah kiriman angpau bulanan dari orang tua. Masa-masa kejayaan sedikit turun menjadi masa tengah bulan atau mungkin sebutannya masa bimbang, masa galau, dan masa dimana setiap uang yang dikeluarkan harus serba hati-hati. Iya, harus hati-hati, kalau nggak, bisa aja akhir bulan benar-benar tak bisa makan tak bisa minum (kecuali air di keran yang nggak pernah mati). Pada masa ini tentunya harus lebih bisa menjaga pola makan, pola hangout, dan diwajibkan untuk menghilangkan insting liar seperti di awal bulan, karena kalau masih ada insting liar seperti awal bulan, ane nggak kepikiran jadi apa ente-ente semua. Semua keglamoran awal bulan harus ditinggalkan, periode adaptasi dengan model makanan yang baru harus dilakukan, yang dari awalnya di restoran mahal mulai masuk warteg, burjo, ataupun warung nenek-nenek biasanya harganya juga murah banget. Dan nggak tau kenapa ane percaya aja apabila warung nenek itu lebih murah dibandingkan sama warung ibu-ibu muda atau anak muda. Mungkin, karena ane ngerasain sendiri selama tinggal di tembalang (semarang), ane sering banget tuh ke warung warna-warni, trus ada juga warung gulai ayam, soto yg deket masjid mulawarman, dan warung nenek nenek lainnya. Mungkin itu kali ya yang membuat otak ane sedikit bisa membuat quote (kayak orang bener aja) :
Sekian dan thanks udah baca cerita ane, semoga menghibur, dan maaf bila ada kata-kata yg menyinggung atau kurang pas dihati ente semua. Jangan pernah bosan maen ke blog ane, Salam blogger !!!
10 hari telah berakhir, tepatnya setelah kiriman angpau bulanan dari orang tua. Masa-masa kejayaan sedikit turun menjadi masa tengah bulan atau mungkin sebutannya masa bimbang, masa galau, dan masa dimana setiap uang yang dikeluarkan harus serba hati-hati. Iya, harus hati-hati, kalau nggak, bisa aja akhir bulan benar-benar tak bisa makan tak bisa minum (kecuali air di keran yang nggak pernah mati). Pada masa ini tentunya harus lebih bisa menjaga pola makan, pola hangout, dan diwajibkan untuk menghilangkan insting liar seperti di awal bulan, karena kalau masih ada insting liar seperti awal bulan, ane nggak kepikiran jadi apa ente-ente semua. Semua keglamoran awal bulan harus ditinggalkan, periode adaptasi dengan model makanan yang baru harus dilakukan, yang dari awalnya di restoran mahal mulai masuk warteg, burjo, ataupun warung nenek-nenek biasanya harganya juga murah banget. Dan nggak tau kenapa ane percaya aja apabila warung nenek itu lebih murah dibandingkan sama warung ibu-ibu muda atau anak muda. Mungkin, karena ane ngerasain sendiri selama tinggal di tembalang (semarang), ane sering banget tuh ke warung warna-warni, trus ada juga warung gulai ayam, soto yg deket masjid mulawarman, dan warung nenek nenek lainnya. Mungkin itu kali ya yang membuat otak ane sedikit bisa membuat quote (kayak orang bener aja) :
"Semakin tua penjual makanan, maka harga yg ditawarkan juga semakin rendah"Tanggal 20 selesai dan saatnya masuk ke tanggal 21, sebuah tanggal horror untuk memulai kehidupan baru, sebutan kasarnya "tanggal tua". Berbagai strategi jitu harus dibuat, dari yang hemat di pertengahan bulan menjadi hemat banget, info makanan gratis harus digencarkan, mulai dari acara nikahan, tahlilan, syukuran tetangga dan acara lainnya yg tentunya bisa dapat makanan dengan cuma-cuma. Tapi sayangnya nggak semua tanggal di akhir bulan itu di isi dengan acara yg baru disebutin seperti di atas, alhasil dari yang makannya rendang, menjadi mi goreng rasa rendang, dari yang makannya soto jadi mi rasa soto, paling nggak masih bisa ngerasain makanan enak meskipun semu hanya lewat mi instant. Meskipun ancaman bahan kimia dalam mi instan selalu jadi momok, "bodo amat" intinya how to be survive, dan yang paling penting adalah tetap bersyukur karena nggak semua orang punya kesempatan yang sama untuk makan (meskipun Indomie). Yah buat kalian yang stok indomienya abis di akhir bulan yah bisa kali buat gugurin dosa di dunia dengan puasa.
Sekian dan thanks udah baca cerita ane, semoga menghibur, dan maaf bila ada kata-kata yg menyinggung atau kurang pas dihati ente semua. Jangan pernah bosan maen ke blog ane, Salam blogger !!!
Out Of Topic Show Konversi KodeHide Konversi Kode Show EmoticonHide Emoticon